10/26/2008

Stat..

Dengan menyebut Asma Allah Yang Penuh Kasih Penuh Sayang

Dalam denting-denting dawai kehidupan
Terdengar kembali suara jemari di atas keyboard
menyuarakan jeritan yang tertahan
kesalahan-kesalahan yang terpendam
perih-perih yang tersisi
keinginan yang terselubung oleh impian-impian indah kehidupan

Terlalu dini dan sangat belum layak untuk aku berbicara soal kehidupan. tapi tiada salah andaikan aku meminjam kata-kata itu untuk mengekspresikan diri, mencoba membaca diri lewat tulisan.
Berlangsung tahap-tahap dalam kehidupan yang sudah kujalani lebih dari 1/4 abad ini. Menjalaninya ada yang dengan kesadaran penuh, ada pula yang terlewatkan begitu saja dalam memori. Ada yang masih menyisakan kesan hingga meinggalkan hikmah. Menguak hal-hal yang kemaren rasanya seolah menceraiberaikan benang yang ruwet, jadi cuman bikin mumettt, hehe:D

Terminal terakhir untuk aku masuk ke tahapan baru telah aku lewati, tanpa kesadaran penuh, hanya asal-asal saja. Itulah yang aku rasakan. Tapi dibalik ke asal-asalanku itu, Allah Yang KasihNYA tiada terbatas masih terus mengurusku tiada henti. Hingga aku sanggup melewati terminal akhir itu dengan pengawasanNYA.
Tahapan baru, rasanya sebuah shock teraphy utk aku sebagai pemain perdana. banyak hal baru yang belum aku kenali sebelumnya. membuat aku seperti cacing kepanasan. Diam, mungkin seperti itulah ekspresiku di hampir 1/2 tahun usia pernikahan. Diam otak, diam hati, diam akal, diam pikiran. itulah sebuah kevakuman diri yang lama dalam penyesuain di atas stage baru.
Suamiku yang selalu setia dalam segala hal, suamiku yang baik, suamiku yang selalu bersyukur. Tak jarang banyak menimbulkan tanya dalam pikiranku. Ketika dia mengucap " Alhamdulillah, Allah berikan dinda (sebutan mesra untukku dari suami) sebagai istriku, dindaku yang cantik, baik". Aku bertanya dalam hati???Ya Allah ...aku sadar, tiada kebaikan dalam diri ini yang patut membuat orang lain merasa bangga memiliku, mendampingiku, aku yang cerewet, suka marah-marah ga jelas, suka manyun, klo minta apa-apa slalu minta diturutin,dsb. Tapi suamiku ini selalu bersyukur padaMU, dan selalu berucap bahwa apa yang telah KAU berikan padanya ( istri. red ) adalah yang terbaik. Hemm....Suamiku.....semoga ucap syukur yang tulus dari hatimu itu menjadi doa bagiku, untuk aku bisa menjadi seorang istri yang sholehah, istri idaman dunia akherat. Amin amin amin Ya Rabbal'alamiin.


Allah...mudah-mudahan KAU berikan suami hamba kesabaran dalam mendidik istrinya ini . Amin amin amin Ya Rabbal'alamiin.